Selasa, 06 Desember 2016

Permulaan filsafat adalah keheranan

PERMULAAN FILSAFAT ADALAH KEHERANAN
Menurut Aristoteles, filsafat dimulai dengan suatu thauma (rasa kagum) yang timbul dari suatu aporia, yakni suatu kesulitan yang dialami karena adanya percakapan-percakapan yang saling kontradiksi. Istilah aporia dari bahasa yunani juga berarti problema, pertanyaan atau “tanpa jalan keluar”. Jadi filsafat itu mulai ketika manusia mengagumi dunia dan berusaha menerangkan berbagai gejala dunia dan berusaha menerangkan berbagai gejala dunia itu. Apabila kita sungguh-sungguh hidup dengan sadar didunia ini, tak dapat tiada kita tentu akan berhadapan dengan berbagai pertanyaan dan persoalan. Hasrat akan mengerti itu menyatakan diri dalam bermacam-macam pertanyaan-pertanyaan, yang sungguh-sungguh tidak mudah dijawab dengan sekaligus. Yang dapat bertanya demikian itu hanya manusia saja hewan tidak bertanya, tidak mempersoalkan apa yang dialaminya itu. Lain halnya dengan manusia sejak waktu ia mulai menyadari dunia, orang lain dan dirinya sendiri, maka heranlah ia tercengang-cengang artinya ia insyaf bahwa ada hal-hal yang sangat biasa saja, misalnya: tentang bunga, pohon, burung, kucing dan lain-lain. Dan yang teraneh dari semuanya itu ialah manusia itu sendiri, mengapa dan bagaimana hidupnya dan matinya dan sebagainya.
Manusia tentu mempersoalkan dirinya sendiri, bahkan boleh dikatakan ia adalah teka-teki bagi dirinya sendiri suatu tanda tanya besar suatu persoalan yang harus dikerjakan sendiri. Siapakah sebetulnya aku disini, bagaimanakah dan kemanakah hidupku ini? Pertanyaan-pertanyaan itu semua sering diistilahkan dengan perkataan “rahasia hidup”. Dengan merenungkan, perpikir-pikir yang demikian ini selalu akan mengantar kita kedalam “rahasia hidup” itu. Rahasia artinya pertanyaan atau persoalan yang tak dapat dijawab dengan memuaskan sepenuhnya, karena jawaban yang diberikan itu selalu akan menimbulkan seratus pertanyaan lain lagi sebab selalu ada saja terkandung arti yang tidak atau belum kita tangkap. Itulah sebabnya filsafat tak pernah akan selesai penyelidikannya. Dan anehnya ini tidak menyebabkan kita lalu putus asa melainkan sebaliknya.
Keheranan berubah sifatnya menjadi kekaguman yang memperkaya manusia.
Dalam filsafatlah tersinggung dan terjelma usaha-usaha manusia untuk mencari jawaban-jawaban atas teka-teki itu. Dengan kehidupan manusia bertanyalah kita dan akan bertanya terus-menerus, didorong oleh keinginan akan menyelami rahasia segala sesuatu, rahasia hidup kita sendiri, rahasia orang-orang lainnya, rahasia dunia dan rahasia Tuhan Pencipta Semesta Alam.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar