Selasa, 06 Desember 2016

Hakikat historisitas

HAKIKAT HISTORISITAS
Apa itu historisitas? Menjawab pertanyaan ini memang tidak mudah. Alasannya, karena historisitas terkait dengan eksistensi manusia. Manusia menyadari diri sebagai makhluk menyejarah hanya melalui pengalamannya. “apa artinya menjadi manusia?” karena menjadi manusia sesungguhnya hanya diperoleh melalui pengalaman, maka jawaban atas pertanyaan “apa itu historisitas?” juga hanya bisa diperoleh melalui pengalaman. Itu berarti, historisitas sesungguhnya tidak mungkin diberi definisi yang definitif. Kendati demikian kita dapat memformulasikannya dengan cara pandang yang ada, yang dalam hal ini adalah cara pandang filosofis.
Dalam filsafat, sejarah manusia bukanlah sebuah katalog ensiklopedia segala hal yang diketahui tentang manusia. Sejarah adalah dinamika hidup manusia dalam horizon waktu. Secara lain dapat dikatakan sejarah adalah cara berada manusia dalam menghayati hidupnya dengan menghubungkan masa lalu dengan masa kini dan membukakannya kemasa yang akan dating. Disini merefleksikan segala pengalaman hidup merupakan kegiatan utama. Dengan refleksi manusia menyadari apa yang diketahuinya. Dalam arti ini seperti dikatakan oleh Sokrates, sejarah merupakan proses belajar manusi untuk mengingat, tetapi dengan ingatannya ia lebih sadar tentang apa yang diketahuinya secara implisit.
Apa yang dikatakan oleh Sokrates diatas cukup penting untuk mengerti hakikat historisitas. Pernyataan itu ingin menegaskan bahwa ketika manusia merefleksikan keberadaannya dan makna kemanusiaan, termasuk ketika ia ingin mencari makna historisitas, ia membuat pemahaman yang lebih tepat tentang pengalaman masa lalunya. Dengan demikian dalam pemahaman filsafat konsepsi tentang masa lampau tetap diakui sebagai substansi dari masa yang yang akan dating.
Secara lain dapat dikatakan, masa lampau dipandang sebagai sesuatu yang pernah hadir pada suatu waktu, namun juga bisa dihadirkan lagi dalam masa sekarang dan dimasa yang akan datang. Dalam arti ini, sejarah merupakan gerakan procedural yang terdiri dari dua momen, yakni momen yang lebih dulu dan momen berikutnya yang didukung oleh momen sebelumnya, seperti dikatakan oleh Xavier Zubiri. Jadi, setiap momen sejarah beranjak dari satu momen kemomen yang lain. Selain masa lalu, manusia juga hidup dalam masa kini. Masa kini merupakan momen yang yang menandakan bahwa manusia hadir dalam situasi dan dunia yang konkret. Disamping masa kini, ada juga masa depan. Masa depan bagi manusia merupakan sebuah arah yang dituju. Masa depan adalah sebuah proyeksi, sekaligus tugas. Ia merupakan orientasi. Masa depan memuat harapan.
Dari semua paparan diatas kita dapat memformulasikan arti historisitas sebagai cara berada manusia dengan mengungkapkan dimensi-dimensinya dalam horizon waktu. Dalam formulasi ini hakikat sejarah sangat terkait dengan pengalaman hidup manusia dimasa lalu, yang bisa dihadirkan lagi masa kini dan masa yang akan datang, bukan ajaran-ajaran atau dokumentasi dan warisan-warisan dari masa lalu.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar