Senin, 26 Desember 2016

KRETERIA KEBENARAN

KRETERIA KEBENARAN
Seorang anak kecil yang baru masuk sekolah, setelah tiga hari bersselang, mogok tidak mau belajar. Orang tuanya mencoba membujuk dia dengan segala macam daya, dari iming-imingan gula-gula sampai ancaman sapu lidi, semuanya sia-sia. Setelah di desak-desak akhirnya dia berterus terang, bahwa dia sudah kehilangan hasrat untuk belajar, sebab ternyata ibu gurunya adalah seorang pembohong.
“Coba ceritakan bagaimana ia berbohong,” pinta orang tuanya sambil tersenyum.
“Tiga hari yang lalu dia berkata bahwa 3 + 4 = 7. Kemarin dia berkata 6 + 1= 7. Bukankan semua ini tidak benar?”
Permasalahan yang sederhana ini membawa kita kepada apa yang disebut teori kebenaran. Apakah persyaratannya agar suatu jalan pikiran menghasilkan kesimpulan yang benar?
Tidak semua manusia mempunyai persyaratan yang sama terhadap apa yang di nggapnya benar, termasuk anak kecil kita tadi, yang dengan pikiran kekanak-kanakannya mempunyai criteria kebenaran tersendiri. Bagi kita tidak sukar untuk menerima kebenaran bahwa 3 + 4 = 7.  5 + 2 = 7 dan 6 + 1 = 7 sebab secara deduktif dapat di buktikan bahwa ke tiga pertanyaan tersebut adalah benar. Mengapa hal ini kita sebut benar? Sebab pernyataan dan kesimpulan yang di tariknya adalah konsisten dengan pernyataan dan kesimpulan terdahulu yang telah dianggap benar.
Dari kebenaran yang di dasarkan kepada kriteria tersebut di atas disebut teori koherensi. Secara sederhana dapat di simpulkan bawha beradasarkan teori koherensi suatu pernyataan di anggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten drnga pernyataan-pernyataan sebelumnya yang di anggap benar. Bila kita menganggap bahwa “semua manusia pasti akan mati” adalah suatu pernyataan yang benar, maka pernyataan bahwa “si Polan adalah seorang manusia dan si Polan pasti akan mati” adalah benar pula, sebab pernyataan kedua adalah konsisten dengan pernyataan yang pertama.
Matematika ialah bentuk pengetahuan yang penyusunannya di lakukan pembuktian berdasarkan teori koheren. Sistem matematika disusun di atas beberapa dasar pernyataan yang di anggap benar yakni aksioma. Dengan mempergunakan beberapa aksioma maka di susun suatu teorema. Di atas teorema maka di kembangkan kaidah-kaidah matematika yang secara keseluruhan merupakan suatu sistem yang konsisten.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar