Jumat, 23 Desember 2016

Filsafat sebagai cara berfikir

Filsafat Sebagai Cara Berfikir
Berfikir secara filsafat dapat diartikan sebagai berfikir yang sangat mendalam sampai hakikat, atau berfikir secara global/menyeluruh, atau berfikir dari berbagai sudut pandang ilmu pengetahuan. Berfikir yang demikian ini, sebagai upaya untuk dapat berfikir secara tepat dan benar serta dapat dipetanggungjawabkan. Hal ini harus memenuhi syarat sbb;
1.      Harus Sistematis
Sistematis adalah masing-masing unsur saling berkaitan secara teratur dalam suatu keseluruhan. Sistematika pemikiran seorang filosof banyak dipengaruhi oleh keadaan dirinya, lingkungan, zamannya, pendidikan dan sistem pemikirannya.
2.      Harus Konsepsional
Istilah konsepsional berkaitan dengan ide (gambaran) atau gambaran yang melekat pada akal pikiran yang berada dalam intelektual. Maksud dari konsepsional itu, upaya untuk menyususn suatu bagan yang terkonsepsi dengan jelas. Karena, berfikir secara filsafat sebenarnya berfikir tentang hal dan prosesnya.
3.      Harus Koheren
Koheren atau runtut adalah unsur-unsurnya tidak boleh mengandung uraian-uraian yang bertentangan satu sama lain. Koheren atau runtut di dalamnya mengandung kebenaran logis. Sebaliknya, apabila suatu uraian yang di dalamnya tidak memuat kebenaran logis, uraian itu dikatakan tidak koheren/runtut.
4.      Harus Rasional
Maksud rasional adalah unsur-unsurnya berhubungan secara logis. Artinya, pemikiran filsafat harus diuraikan dalam bentuk yang logis, yaitu sutau bentuk kebenaran yang mempunyai kaidah-kaidah berfikir logis (logika).
5.      Harus Sinoptik
Sinoptik artinya pemikiran filsafat harus melihat hal-hal secara menyeluruh atau dalam kebersamaan secara integral.
6.      Harus mengarah kepada pandangan dunia
Maksudnya adalah pemikiran filsafat sebagai upaya untuk memahami semua realitas kehidupan dengan jalan menyusun suatu pandangan hidup, termasuk di dalamnya menerangkan tentang dunia dan semu hal yang ada di dalamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar