Senin, 26 Desember 2016

Filosofi Angin

Filosofi Angin
Cinta itu tidak rumit, hanya orang-orang yang mecintalah yang rumit. Cinta bukan soal gengsi, rindu yang menggebu, degdegan, bertemu-lalu pergi ataupun sakit dan kecewa. Bukan, bukan soal itu. Tapi, bagaimana cinta dan orang-orang yang bermain dengan cintalah yang membuat aku menjadi semakin dewasa. Banyak orang mengganggap cinta juga soal sex, tangisan dan juga dibawa terbang keatas lalu dijatuhkan. tapi, cinta adalah tentang ketulusan  dan memaafkan.
Semuanya memang sepeti angin.
Angin itu tidak terlihat, kadang datang-pergi semaunya angin itu, terkadang juga angin selalu dinanti agar tidak panas. Dan yang terpenting adalah, siapa yang bisa menghentikan angin? Tidak ada. Hanya Tuhan yang bisa. Sama hal nya dengan cinta, siapa yang bisa menghentikannya? Hanya Tuhan yang bisa dan selagi orang-orang didalam cinta mau untuk merelakan yang tidak baik itu pergi.
Aku pernah mencintai seseorang yang seperti angin. Tapi ini lain, dia bukan hanya sekedar angin. Kenapa? Karna dia bisa menghempaskan ku dalam jurang yang dalam. Aku bagai daun kering yang rapuh untuknya. Hanya tertiup angin saja aku bisa jatuh berguguran dan bahkan aku dapat hancur karnanya. Tapi bagiku, daun yang terjatuh tidak akan pernah untuk membenci sang angin. Sama halnya denganku, yang tidak pernah bisa untuk membencinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar