Senin, 26 Desember 2016

LOGIKA

LOGIKA
Alkisah, menurut cerita yang terdapat dari khasanah humor ilmiah, seorang peneliti ingin menemukan apa yang sebenarnya menyebabkan manusia itu mabuk. Untuk itu dia mengadakan penyelidikan dengan mencampur berbagai minuman keras. Mula – mula dia mencampur air dengan wiski luar negri yang setelah dengan habis diteguknya maka dia pun terkapar mabuk. Setelah siuman dia mencampur air dengar TKW, wiski local yang diminum di pinggir jalan sambil mengisap kretek, ternyata campuran ini pun, menyebabkan dia mabuk. Akhkirnya ia mencampur air dengan tuak yang juga, seperti kedua campuran terdahulu, menyebabkan dia mabuk. Berdasarkan penelitian itu maka dia menyimpulkan bahwa airlah yang menyebabkan manusia itu mabuk. 
Penalaran merupakan suatu proses berpikir yang membuahkan pengetahuan. Agar pengetahuan yang di hasilkan penalaran itu mempunyai dasar kebenaran maka proses berpikir itu harus di lakukan suatu cara tertentu. Suatu penarikan kesimpulan baru di anggap valid jika proses penarikan kesimpulan tersebut di lakukan menurut cara tertentu tersebut. Cara penarikan kesimpulan ini disebut logika, di mana logika secara luas dapat di definisikan sebagai “pengkajian unutk betpikir secara valid”. Terdapat bermacam-macam cara penarikan kesimpulan namun untuk suatu dengan tujuan studi yang memusatkan diri kepada penalaran ilmiah, kita akan melakukan penelaahan yang seksama hanya terhadap dua jenis cara penarikan kesimpulan, yakni logika induktif dan logika deduktif. Logika induktif erat hubungannya dengan penarikan kesimpulan dari kasus-kasus individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum. Sedangkan di pihak lain, kkita mempunyai logika deduktif, yang membantu kita dalam menarik kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat individual (khusus).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar