Senin, 26 Desember 2016

EKSISTENSIALISME

EKSISTENSIALISME
Eksistensialisme tidak membahas esensi manusia secara abstrak, melainkan secara spesifik meneliti kenyataan kongkret manusia sebagaimana manusia itu sendiriberada dalam dunianya. Eksistensialisme tidak mencari esensi atau substansi yang ada di balik penampakan manusia, melainkan hendak mengungkap eksistensi manusia sebagaimana yang di alami oleh manusia itu sendiri. Esensi atau substansi mengacu pada sesuatu yang umum, abstrak, statis, sehingga menafikan sesuatu yang konkret, individual, dan dinamis. Sebaliknya, eksistensi justru mengacu pada sesuatu yang konkret, individual, dan dinamis.
Eksistensi memiliki arti sebagai “sesuatu yang sanggup keluar dari keberadaannya” atau “sesuatu yang mampu melampaui dirinya sendiri.” Dalam kenyataan hidup sehari-hari tidak ada sesuatu pun yang mempunyai cirri atau karakter existere, selain manusia. Hanya manusia yang bereksistensi. Hanya manusia yang sanggup keluar dari dirinya, melampaui keterbatasan biologis dan lingkungan fisiknya, berusaha untuk tidak terkungkung oleh segala keterbatasan yang di milikinya. Oleh sebab itu, para eksistensialis menyebut manusia sebagai suatu proses, “menjadi”, gerak yang aktif dan dinamis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar