Minggu, 02 Oktober 2016

Pengertian filsafat

     Filsafat adalah cara untuk menemukan keberanian dalam merumuskan diri sendiri. Dalam filsafat kita menemukan pertanyaan pertanyaan yang terus tidak menemukan kepastian jawabannya. Semuanya dapat ditemukan dalam formasi yang wajar, maksudnya kesalahan dalam filsafat tampak sebagai suatu kemestian manusiawi dan karena itu tak perlu ada rasa takut dan malu terhadap kesalahan. Dalam filsafat kita dapat menemukan banyak cara pandang yang berbeda terhadap satu soal dan semuanya tidak menjadi soal bahkan akan menghasilkan kesadaran kesadaran yang luar biasa. Cara pandang yang berbeda sangat penting bagi kita saat ini, terutama karena kita telah disadarkan oleh proses perubahan sosial bahwa kesamaan cara pandang bukannya menyelesaikan masalah malah mengkekalkan masalah.
     Belajar filsafat itu untuk berhasrat pada kearifan atau belajar untuk mencintai kearifan. Kearifan bukan sejenis benda yang bisa diambil dari luar diri untuk dimiliki, tetapi kearifan itu dihasilkan dari kesadaran akan diri pribadi. Kearifan secara demikian tak bisa dipelajari dan tak ada satupun yang bisa mengajarkannya. Kearifan ini hasil dari mengalami kehidupan pribadi dengan cara bercermin terhadap pengalaman hidup orang lain. Cermin itumemantulkan manusia yang wajahnya sama dengan diri kita.
     Ada perbedaan antara kepandaian dan kearifan. Kepandaian adalah kemampuan untuk menunjukan semata mata secara rasional apa yang dapat kita wujudkan dari data data melalui bertukar pikiran secara logis. Sedangkan, kearifan adalah sikap untuk mengambil suatu pendirian tertentu dalam kehidupan kita berdasarkan hasil kepandaian tadi. Agar dapat benar benar hidup, kita harus mempunyai perspektif (cara memandang) atas kehidupan ini dan dengan itu atas kenyataan hidup yang dialami. Kearifan akan membawa seseorang kedalam suatu kenyataan tertentu sedemikian jauh, sehingga ia mengerti tentang apa yang dipermasalahkannya. Seseorang bisa saja terlihat pandai, namun ia hanya mengatakan perspektif orang lain bukan perspektif dirinya, bukan hasil olahan dari apa yang benar benar dialaminya secara mendalam. Sebaliknya, seorang bijak adalah yang tak menunjukan kepandaiannya namun dapat menunjukan cara pandang baru yang menyelamatkan kediriannya.
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar